Pages

Subscribe:

Sabtu, 03 November 2012

ANALISIS SEBARAN PLANKTON DI SELAT MAKASAR MENGGUNAKAN ADCP DENGAN MATLAB



ANALISIS SEBARAN PLANKTON  DI SELAT MAKASAR MENGGUNAKAN ADCP DENGAN MATLAB

Muhammad Idris (C54090028)
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
Institut Pertanian Bogor


Abstrak
            Plankton merupakan mikroorganisme yang keberadaannya sangat penting untuk keberlanjutan makhluk hidup lainnya di perairan Selat Makasar. Posisi dan pola migrasi dari plankton di perairan Selat Makasar penting diketahui untuk pengembangan perikanan dan kelautan. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi dan menganalisis plankton adalah dengan metode akustik.
Analisis data akustik dari instrumen ADCP yang ditempatkan di Selat Makasar berdasarkan siklus harian menunjukan pola migrasi nokturnal, yaitu pada siang hari berada di dasar perairan dan pada malam hari berada di permukaan. Sedangkan berdasarkan siklus bulanan menunjukan kecenderungan plankton berada di dasar perairan di sepanjang tahun kecuali pada bulan Oktober sampai bulan Desember.
Keyword : ADCP, MATLAB, WinADCP, Selat Makasar

Abstract
Plankton is a microorganism whose presence is essential for the sustainability of the creatures in the Makassar Strait. The position and pattern of migration of plankton in the waters of the Strait of Makassar important to know for the development of fisheries and marine. One method used to detect and analyze plankton is the acoustic method.
Analysis of acoustic data from ADCP instruments were placed in the Makassar Strait by the daily cycle showed nocturnal migration patterns, which at noon was in the bottom waters and at night on the surface. While based on a monthly cycle of plankton showed a tendency to be in the bottom waters throughout the year except for the months of October to December.
Keyword: ADCP, MATLAB, WinADCP, Makassar Strait



I.       PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Selat Makasar merupakan salah satu sektor perikanan Indonesia yang memiliki potensi perairan yang kaya. Keanekaragaman hayati yang cukup tinggi di temukan di perairan ini. Salah satu hal yang berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati di Selat Makasar alah Plankton. Plankton merupakan mikroorganisme yang keberadaannya sangat penting untuk keberlanjutan makhluk hidup lainnya di suatu perairan. Posisi dan pola migrasi dari plankton di suatu perairan penting diketahui untuk pengembangan perikanan dan kelautan. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi dan menganalisis plankton di suatu perairan adalah dengan metode akustik. Salah satu instrumen akustik yang dapat mendeteksi keberadaan fitoplankton diperairan adalah ADCP. Akan tetapi data yang diambil dari ADCP haruslah diolah dan di analis lebih lanjut untuk mendapatkan data sebaran dan pola migrasi dari plankton.

1.2  Tujuan
Analis data ADCP ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan pola migrasi dari plankton di Selat Makasar.

II.    METODELOGI
Metode analisis data ADCP ditunjukan oleh Gambar 1.


 
Gambar 1. Diagram alir analisis data ADCP
 
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan untuk analisis data ADCP adalah data yang di ambil di Selat Makasar. Data keluaran dari ADCP dirubah ekstensinya menjadi*.mat dengan software WinADCP agar mudah di analisis pada software MATLAB. Jika file data dengan ekstensi *.mat ini di ekstrak maka akan keluar data-data seperti berikut:
3.1  Filter Data
3.1.1 Kereksi Nilai Kedalaman
Hasil tampilan grafik perbandingan data kedalaman deteksi ADCP sebelum dikoreksi dan setelah dikoreksi ditunjukan oleh Gambar 2.

Gambar 2. Koreksi nilai kedalaman

Gambar 2. menunjukan koreksi  nilai kedalaman yang error sehingga didapat nilat data kedalaman yang  benar sehingga dapat meminimalisir kesalahan analisis. Dari data diatas terlihat kolom perairan terlihat pada kisaran kedalaman 0 m sampai 320 m. Data kedalaman kolom perairan ini nantinya akan digunakan untuk analisis sebaran plankton diperairan.

3.1.2 Visualisasi Hasil Filter Data
Hasil visualisasi dari filter data ADCP di Selat Makasar ditunjukan oleh Gambar 3.

Gambar 3. Hasil filter data ADCP

Gambar 3 memperlihatkan bahwa data ADCP yang diambil di Selat Makasar setelah di filter berada pada kisaran kedalaman 45 m- 300 m dan selama 19 bulan mulai dari bulan Januari sampai April.

3.2  Siklus Harian Intensitas Gema ADCP
Hasil siklus harian intensitas gema ADCP yang diambil di Selat Makasar ditunjukan oleh Gambar 4.
Gambar 4. Siklus harian intensitas gema ADCP di Selat Makasar

Pada Gambar 4 terlihat pada pukul 00.00- 06.00 WIB kumpulan plankton terdeteksi pada kisaran kedalaman 45 m-120 m. Kemudian pada pukul 06.00-18.00 WIB kumpulan plankton dengan densitas yang lebih tinggi berada pada kisaran kedalaman 200 m-300 m. Pada pukul 18.00-00.00 WIB kumpulan plankton berada pada kisaran kedalaman 45 m-100 m. Hal ini secara umum menunjukan kumpulan plankton pada siang hari cenderung berada di dasar perairan dan pada malam hari berada di permukaan. Tsui (2008) mengatakan migrasi yang mengarah kepermukaan pada waktu petang dan sebelum fajar kembali bermigrasi ke lapisan yang lebih dalam termasuk kedalam migrasi nokturnal. Jadi pola migrasi plankton yang ada di Selat Makasar merupakan pola migrasi nokturnal.

Gambar 5. Pola migrasi nokturnal (Tsui, 2008)

3.3  Siklus Bulanan intensitas Gema ADCP
Hasil siklus harian intensitas gema ADCP yang diambil di Selat Makasar ditunjukan oleh Gambar 5.


Gambar 5. Siklus bulanan intensitas gema ADCP di Selat Makasar

Pada Gambar 5 terlihat kumpulan plankton cenderung berada pada kisaran kedalaman 230 m-300 m. Pada bulan Oktober sampai Desember plankton berada padakisaran  kedalaman 45 m- 100 m.

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses koreksi data ADCP dengan metode filter perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam analis data. Berdasarkan pengolahan data ADCP di Selat Makasar dengan didapat siklus harian plankton pada siang hari cenderung berada di dasar perairan dan pada malam hari cenderung berada di kolom perairan. Hal ini menunjukan pola migrasi plankton di Selat Makasar merupakan pola migrasi nokturnal. Sedangkan berdasarkan siklus bulanan, plankton cenderung berada di dasar perairan kecuali pada bulan Oktober sampai Desember.

4.2 Saran
Sebaiknya data yang didapat dari ADCP didukung dengan data insitu dari Selat Makasar.

DAFTAR PUSTAKA




LAMPIRAN

Syntax Filtrasi Data

load makssar.mat
figure
subplot(2,2,1)
Depth = AnDepthmm/1000;
plot (Depth)
axis ij
title ('Kedalaman Sebelum Dikoreksi')
xlabel ('Waktu (jam)')
ylabel ('Kedalaman (m)')
z_adcp=300;
ig = find(Depth > z_adcp);
Depth = AnDepthmm(ig)/1000;
subplot(2,2,2)
plot (Depth)
axis ij
title ('Kedalaman Sebelum Dikoreksi')
xlabel ('Waktu (jam)')
ylabel ('Kedalaman (m)')
year = SerYear(ig);
month = SerMon(ig);
date= SerDay(ig);
hour= SerHour(ig);
minute = SerMin(ig);
second = SerSec(ig);
ndate = datenum(year+2000,month,date,hour,minute,second);
ndate = ndate +  8./24;
datestr(ndate(1))               datestr(ndate(length(ndate)))  
total_bin = [RDIBin1Mid (1:length(SerBins)-1)*RDIBinSize+RDIBin1Mid];  
di = 0:5:300; 
EAI = NaN*ones(length(ig),length(didsfc = NaN*ones(length(ig),1);
figure
doplot = 1;
k=1
for k = 1:length(ndate);
     it = ig(k);
     da =Depth(k) - total_bin;  
     maxea = max([SerEA1cnt(it,:)',SerEA2cnt(it,:)',SerEA3cnt(it,:)',SerEA4cnt(it,:)']');
[val,isfc]=max(maxea(6:end));
      isfc = isfc+5;
      dsfc(k) = da(isfc);
      ikeep = find(SerPG4(it,:)> 30. &  da > [dsfc(k) + 2*RDIBinSize] & da > 30.);
     EAI(k,:) = interp1(da(ikeep)',maxea(ikeep)',di');
end

clf reset;
pcolor(ndate,di,EAI')
shading interp,axis ij,
datetick('x','m'),
xlabel ('Bulan')
ylabel ('Kedalaman')
title ('Hasil Filter Data ADCP Selat Makasar')

Syntax  Rata Rata Harian

ndatevec = datevec(ndate);
ibulan=ndatevec(:,1)==2005 & ndatevec(:,2)==1;
dayhour = rem(ndate,1)*24;
daygrid = 0:0.5:23.5;
ea_av = NaN*ones(length(daygrid),length(di));
for j=1:length(daygrid);
    ihr = find (ibulan & abs (dayhour -daygrid (j)) < 0.001);
    ea_av(j,:) = nanmean (EAI(ihr,:));
end
clf reset;
orient landscape;
pcolor(daygrid,di,ea_av'), axis ij
hold on;
contour(daygrid,di,ea_av',[135 140 145],'linewidth',2), axis ij
shading interp
caxis([120,160])
axis([0 24 0 300]);
title ('Siklus Harian Data Intensitas Gema ADCP di Selat Makasar')
xlabel('Waktu Lokal (Jam)','fontsize',12)
set (gca,'XTick',[00.00 06.00 12.00 18.00 24.00],'fontsize',12)
ylabel('Kedalaman (m)','fontsize',12)
colorbar('vert')

grid

Syntax  Rata Rata Bulanan

gridbulan=1:12;
ea_av_bulan = NaN*ones(length(gridbulan),length(di));
for j=1:length(gridbulan);
    ibln = ndatevec(:,2) == j;
    ea_av_bulan(j,:) = nanmean (EAI(ibln,:));
end
clf reset;
orient landscape;
pcolor(gridbulan,di,ea_av_bulan'), axis ij
hold on
contour(gridbulan,di,ea_av_bulan',[135 140 145],'linewidth',2), axis ij
shading interp
caxis([120,160])
title ('Siklus Bulanan Data Intensitas Gema ADCP di Selat Makasar')
xlabel('Bulan','fontsize',12)
ylabel('Kedalaman (m)','fontsize',12)
colorbar('vert')




0 komentar:

Posting Komentar