ANALISIS SEBARAN PLANKTON DI
SELAT MAKASAR MENGGUNAKAN ADCP DENGAN MATLAB
Muhammad Idris
(C54090028)
Departemen Ilmu dan
Teknologi Kelautan
Institut Pertanian Bogor
Abstrak
Plankton merupakan mikroorganisme
yang keberadaannya sangat penting untuk keberlanjutan makhluk hidup lainnya di
perairan Selat Makasar. Posisi dan pola migrasi dari plankton di perairan Selat
Makasar penting diketahui untuk pengembangan perikanan dan kelautan. Salah satu
metode yang digunakan untuk mendeteksi dan menganalisis plankton adalah dengan
metode akustik.
Analisis data akustik dari instrumen
ADCP yang ditempatkan di Selat Makasar berdasarkan siklus harian menunjukan
pola migrasi nokturnal, yaitu pada siang hari berada di dasar perairan dan pada
malam hari berada di permukaan. Sedangkan berdasarkan siklus bulanan menunjukan
kecenderungan plankton berada di dasar perairan di sepanjang tahun kecuali pada
bulan Oktober sampai bulan Desember.
Keyword : ADCP, MATLAB,
WinADCP, Selat
Makasar
Abstract
Plankton is a microorganism whose
presence is essential for the
sustainability of the creatures in the
Makassar Strait. The
position and pattern of migration
of plankton in
the waters of the Strait of Makassar
important to know for the development of
fisheries and marine. One method
used to detect and analyze plankton is
the acoustic method.
Analysis of acoustic data from ADCP
instruments were placed
in the Makassar Strait by the daily cycle showed
nocturnal migration patterns, which at noon was in
the bottom waters and at night on the surface. While based on a monthly cycle of plankton
showed a tendency to be in the bottom waters throughout the year except
for the months of October to December.
Keyword: ADCP, MATLAB,
WinADCP, Makassar Strait
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Selat Makasar merupakan salah satu
sektor perikanan Indonesia yang memiliki potensi perairan yang kaya.
Keanekaragaman hayati yang cukup tinggi di temukan di perairan ini. Salah satu
hal yang berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati di Selat Makasar alah
Plankton. Plankton merupakan mikroorganisme yang keberadaannya sangat penting
untuk keberlanjutan makhluk hidup lainnya di suatu perairan. Posisi dan pola
migrasi dari plankton di suatu perairan penting diketahui untuk pengembangan
perikanan dan kelautan. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi dan
menganalisis plankton di suatu perairan adalah dengan metode akustik. Salah
satu instrumen akustik yang dapat mendeteksi keberadaan fitoplankton diperairan
adalah ADCP. Akan tetapi data yang diambil dari ADCP haruslah diolah dan di
analis lebih lanjut untuk mendapatkan data sebaran dan pola migrasi dari
plankton.
1.2
Tujuan
Analis data ADCP ini bertujuan untuk
mengetahui sebaran dan pola migrasi dari plankton di Selat Makasar.
II.
METODELOGI
Metode
analisis data ADCP ditunjukan oleh Gambar 1.
Gambar 1. Diagram alir analisis data ADCP
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan untuk analisis data ADCP adalah data yang di ambil di
Selat Makasar. Data keluaran dari ADCP dirubah ekstensinya menjadi*.mat dengan software WinADCP agar mudah di analisis
pada software MATLAB. Jika file data
dengan ekstensi *.mat ini di ekstrak maka akan keluar data-data seperti
berikut:
3.1
Filter Data
3.1.1 Kereksi Nilai Kedalaman
Hasil
tampilan grafik perbandingan data kedalaman deteksi ADCP sebelum dikoreksi dan
setelah dikoreksi ditunjukan oleh Gambar 2.
Gambar 2. Koreksi nilai
kedalaman
Gambar 2.
menunjukan koreksi
nilai kedalaman
yang error sehingga didapat nilat
data kedalaman yang benar sehingga dapat
meminimalisir kesalahan analisis. Dari data diatas
terlihat kolom perairan terlihat pada kisaran kedalaman 0 m sampai 320 m. Data
kedalaman kolom perairan ini nantinya akan digunakan untuk analisis sebaran
plankton diperairan.
3.1.2
Visualisasi Hasil Filter Data
Hasil visualisasi dari filter
data ADCP di Selat Makasar ditunjukan oleh Gambar 3.
Gambar 3. Hasil filter data ADCP
Gambar 3
memperlihatkan bahwa data ADCP yang diambil di Selat Makasar setelah di filter berada pada kisaran kedalaman 45
m- 300 m dan selama 19 bulan mulai dari bulan Januari sampai April.
3.2
Siklus Harian Intensitas Gema ADCP
Hasil siklus harian intensitas gema ADCP yang diambil di
Selat Makasar ditunjukan oleh Gambar 4.
Gambar 4. Siklus harian intensitas gema ADCP di Selat
Makasar
Pada Gambar
4 terlihat pada pukul 00.00- 06.00 WIB kumpulan plankton terdeteksi pada
kisaran kedalaman 45 m-120 m. Kemudian pada pukul 06.00-18.00 WIB kumpulan
plankton dengan densitas yang lebih tinggi berada pada kisaran kedalaman 200 m-300
m. Pada pukul 18.00-00.00 WIB kumpulan plankton berada pada kisaran kedalaman
45 m-100 m. Hal ini secara umum menunjukan kumpulan plankton pada siang hari
cenderung berada di dasar perairan dan pada malam hari berada di permukaan.
Tsui (2008) mengatakan migrasi yang mengarah kepermukaan pada waktu petang dan
sebelum fajar kembali bermigrasi ke lapisan yang lebih dalam termasuk kedalam
migrasi nokturnal. Jadi pola migrasi plankton yang ada di Selat Makasar
merupakan pola migrasi nokturnal.
Gambar 5. Pola
migrasi nokturnal (Tsui, 2008)
3.3
Siklus Bulanan intensitas Gema ADCP
Hasil siklus
harian intensitas gema ADCP yang diambil di Selat Makasar ditunjukan oleh
Gambar 5.
Gambar 5. Siklus bulanan intensitas gema ADCP di Selat
Makasar
Pada Gambar 5 terlihat kumpulan
plankton cenderung berada pada kisaran kedalaman 230 m-300 m. Pada bulan
Oktober sampai Desember plankton berada padakisaran kedalaman 45 m- 100 m.
IV. PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Proses
koreksi data ADCP dengan metode filter
perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam analis data. Berdasarkan
pengolahan data ADCP di Selat Makasar dengan didapat siklus harian plankton
pada siang hari cenderung berada di dasar perairan dan pada malam hari
cenderung berada di kolom perairan. Hal ini menunjukan pola migrasi plankton
di Selat Makasar merupakan pola migrasi nokturnal. Sedangkan berdasarkan siklus bulanan, plankton cenderung berada di dasar
perairan kecuali pada bulan Oktober sampai Desember.
4.2 Saran
Sebaiknya
data yang didapat dari ADCP didukung dengan data insitu dari Selat Makasar.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Syntax Filtrasi Data
load
makssar.mat
figure
subplot(2,2,1)
Depth = AnDepthmm/1000;
plot (Depth)
axis ij
title ('Kedalaman Sebelum Dikoreksi')
xlabel ('Waktu (jam)')
ylabel ('Kedalaman (m)')
z_adcp=300;
ig = find(Depth > z_adcp);
Depth = AnDepthmm(ig)/1000;
subplot(2,2,2)
plot (Depth)
axis ij
title ('Kedalaman Sebelum Dikoreksi')
xlabel ('Waktu (jam)')
ylabel ('Kedalaman (m)')
year = SerYear(ig);
month = SerMon(ig);
date= SerDay(ig);
hour= SerHour(ig);
minute = SerMin(ig);
second = SerSec(ig);
ndate = datenum(year+2000,month,date,hour,minute,second);
ndate = ndate + 8./24;
datestr(ndate(1))
datestr(ndate(length(ndate)))
total_bin = [RDIBin1Mid (1:length(SerBins)-1)*RDIBinSize+RDIBin1Mid];
di = 0:5:300;
EAI = NaN*ones(length(ig),length(didsfc = NaN*ones(length(ig),1);
figure
doplot = 1;
k=1
for k = 1:length(ndate);
it = ig(k);
da =Depth(k) - total_bin;
maxea =
max([SerEA1cnt(it,:)',SerEA2cnt(it,:)',SerEA3cnt(it,:)',SerEA4cnt(it,:)']');
[val,isfc]=max(maxea(6:end));
isfc = isfc+5;
dsfc(k) = da(isfc);
ikeep = find(SerPG4(it,:)>
30. & da > [dsfc(k) +
2*RDIBinSize] & da > 30.);
EAI(k,:) =
interp1(da(ikeep)',maxea(ikeep)',di');
end
clf reset;
pcolor(ndate,di,EAI')
shading interp,axis ij,
datetick('x','m'),
xlabel ('Bulan')
ylabel ('Kedalaman')
title ('Hasil Filter Data ADCP Selat Makasar')
Syntax Rata Rata Harian
ndatevec = datevec(ndate);
ibulan=ndatevec(:,1)==2005 & ndatevec(:,2)==1;
dayhour = rem(ndate,1)*24;
daygrid = 0:0.5:23.5;
ea_av = NaN*ones(length(daygrid),length(di));
for j=1:length(daygrid);
ihr = find (ibulan & abs
(dayhour -daygrid (j)) < 0.001);
ea_av(j,:) = nanmean
(EAI(ihr,:));
end
clf reset;
orient landscape;
pcolor(daygrid,di,ea_av'), axis ij
hold on;
contour(daygrid,di,ea_av',[135 140 145],'linewidth',2), axis ij
shading interp
caxis([120,160])
axis([0 24 0 300]);
title ('Siklus Harian Data Intensitas Gema ADCP di
Selat Makasar')
xlabel('Waktu Lokal (Jam)','fontsize',12)
set (gca,'XTick',[00.00 06.00 12.00 18.00 24.00],'fontsize',12)
ylabel('Kedalaman (m)','fontsize',12)
colorbar('vert')
grid
Syntax Rata Rata Bulanan
gridbulan=1:12;
ea_av_bulan = NaN*ones(length(gridbulan),length(di));
for j=1:length(gridbulan);
ibln = ndatevec(:,2) == j;
ea_av_bulan(j,:) = nanmean
(EAI(ibln,:));
end
clf reset;
orient landscape;
pcolor(gridbulan,di,ea_av_bulan'), axis ij
hold on
contour(gridbulan,di,ea_av_bulan',[135 140 145],'linewidth',2), axis ij
shading interp
caxis([120,160])
title ('Siklus Bulanan Data Intensitas Gema ADCP
di Selat Makasar')
xlabel('Bulan','fontsize',12)
ylabel('Kedalaman (m)','fontsize',12)
colorbar('vert')
0 komentar:
Posting Komentar